Kawan Itu (Pablo Neruda)

Minggu, 18 Oktober 2009

Kawan Itu

Diterjemahkan oleh Saut Situmorang dari buku "Song of Protest, Poems by Pablo Neruda", New York, 1976)

Kemudian Sandino memasuki hutan

dia tembakkan peluru peluru keramatnya

melawan para pelaut penyerbu

dilatih dan dibayar oleh New York:

bumi terbakar hangus, suara suara tembakan bergema di daunan:

orang Yankee itu tak menyangka apa yang akan terjadi:

dia berpakaian terlalu rapi untuk perang

sepatu dan senjatanya mengkilap

tapi segera dia mengerti

siapa Sandino dan Nicaragua:

kuburan buat para perampok berambut pirang:

udara, pohon, jalan, air

pasukan gerilya Sandino di mana mana

bahkan di whiskey yang sedang dibuka,

mereka habisi dengan kematian kilat

para tentara Louisiana yang gagah perkasa itu

yang biasa menggantung mati orang orang Negro

dengan keberanian luar biasa:

duaribu laki laki berkerudung sibuk

mengurusi satu laki laki Negro, seutas tali dan sebuah pohon.

Segalanya berbeda di sini:

Sandino menyerang dan menunggu,

Sandino datang bersama malam,

dia adalah cahaya dari laut yang membunuh,

Sandino adalah menara penuh bendera,

Sandino adalah senapan penuh harapan.

Ini adalah pelajaran berbeda,

di West Point pelajaran dilakukan dengan bersih:

mereka tak pernah diajarkan di sekolah

bahwa siapa yang membunuh bisa juga dibunuh:

orang orang Amerika Serikat ini tidak pernah diajarkan

bahwa kita mencintai negeri tercinta kita yang sedih ini

dan kita akan mempertahankan bendera kita

yang dengan sakit dan cinta kita ciptakan.

Kalau mereka tidak mempelajari ini di Philadelphia

mereka mempelajarinya dengan darah di Nicaragua:

pemimpin rakyat menunggu di sana:

Augusto C. Sandino namanya.

Dan dalam nyanyian ini abadi namanya

penuh keagungan seperti sebuah ledakan tiba tiba

yang memberikan kita api dan cahaya

dalam melanjutkan perjuangannya.

[Augusto+C.+Sandino.jpg]

 
 
 
 
Copyright © BAMBU RINDANG